Kamis, 02 Juli 2015
MEMASAK
Terhitung mulai hari pertama puasa aku dan kakakku memutuskan untuk memasak karena kami sama-sama memiliki waktu luang yang cukup banyak. Setelah berbelanja dipasar kami memutuskan membuat sup dan udang goreng tepung beserta ikan malero tepung (benar gak nama ikannya? Maklum bru dengar namanya juga ehehe). Sata bertugas membuat sup yang jika dibilang belum pernah sama sekali membuatnya sendiri atau lebih tepatnya tanpa bimbingan yang ahli tapi pernah memperhatikan orang membuatnya kok jadi nggak buta – buta amat. Namun karena hanya sekali memperhatikan dan baru pertama kali buatnya alhasil kakakku yang turun tangan. Saat itu memang hanya memperhatikan pertengahannya pembuatan sup yang dilakukan mamaku bukan dari awal jadi maklumlah kalau agak buta – buta awalnya heheh. Hari kedua juga masih sama dengan kemarin yaitu masak bersama yah rasanya memang masih malas – malas masak namun setelah keponakanku yang tinggal satu rumah denganku kembali dari neneknya (tanteku) kami tidak lagi memasak. Sebenanrnya bisa sih hanya entah kenapa kakak – kakak saya tidak begitu memiliki selera masak ketika banyak orang di lantai 2 terutama jika kponakan kita pulang (sebenarnya biar berdua atau bertiga saja tetap nggak masak sih alasannya dia aja mungkin hufft). Berhubung tanggal 21 juni 2015 kemarin bapak saya datang untuk menghadiri wisuda kakak saya yang pertama dan sumpahnya tanggal 22 dan 25 juni saya memutuskan untuk memanfaatkan momen ini menikmati makanan rumah heehehe karena bapak saya orangnya agak susah makan kalau bukan masakan rumah jadi pasti tanteku menyuruh kerumah untuk makan malam dan buka puasa alhasil beberapa hari lalu makannya terjamin nggak kayak biasanya yang hampir tiap malam nasi goreng belakang rumah atau lalapan dibelakang rumah atau ayam penyet mall panakukkang atau makan di solaria biasanya ini pilihan terakhir karena sudah benar-benar tidak tahu mau makan apa lagi saking bosannya. Nah sejak kepulangan bapak saya ke merauke (hidup kota kelahiran saya prokk prokk prokkk ) saya memutuskas untuk kembali masak seperti hari pertama dan kedua puasa. Rasanya beda kalau dulu masih malas – malas dan di bantu kakak sekarang lebih semangat karena belajar memasak atas dasar kemauan sendiri bukan perintah orang lain. Awal – awal keponakan ku masih terlihat biasa dengan perubahan pola makanku yang ingin masak sendiri, namun beberapa sering melihatku didapur dan juga mereka ikut memakan masakanku akhirnya keponakanku bertanya kalau dimerauke sering masak yah? Jujur yah saya jarang banget masak kalau dimerauke karena apa? Bapak saya agak susah kalau makan beliau kadang yang menentukan menu makan apa yang akan dimasak dengan belanja kepasar keperluan masaknya dan mamaku tinggal membuatnya. Jadi saya jika ingin membantu orang tua cukuplah duduk di kios dan bantu jualan mama dengan berdagang bagi mereka itu sudah membantu ketimbang saya turun ke dapur. Bahkan teman – teman kuliahku kadang heran jika tahu saya bisa memasak karena mereka memang tidak pernah melihatnya langsung saya melakukannya dan saya juga tidak pernah mengatakan hal itu. Jadi ketika saya menjawab pertanyaan keponakanku dia bertanya belajar masak dari mana? Hahahahah reader percaya nggak percaya saya belajar kemampuan masak saya maupun membuat kue dan segala macam puding dsbnya itu semua hanya bermodal melihat dan memperhatikan ketika ada orang didekatku melakukan sesuatu yang baru. Jadi dulu waktu saya kecil saya sering lihatin tanteku masak didapur yaudah saya perhatikan. Dan ketika saya besar saya mencobanya. Begitupun saya mama didapur saya biasa memperhatikan mama memasak kadang saya mencuri – curi kesempatan mengambil bagian dalam membuat masakan mama agar saya tahu bagaimana cara buatnya walau sering kena omel karena kadang salah – salah namanya belajar kan wajar salah. Namun tidak semua saya pelajari dari melihat ada beberapa yang ketika saya mellihat masakan orang enak saya tanya cara buatnya saya buat deh untuk mencoba – coba. Kuncinya hanya satu jangan takut hasilnya buruk apalagi pertama kali itu wajar karena semua kesalaahn itu awal keberhasilan yang tertunda. Nah sebenarnya yang ingin saya sharing disini bagi reader yang masih dimasakin orang tua sampai sekarang terkhusus dimasakin mamanya jangan sekali - kali menolak masakan mereka. Saya sudah merasakan lelahnya membuat makanan dari sesuatu yang mentah dengan tangan saya sendiri saya olah tanpa dibantu siapa – siapa dan akhirnya menjadi makanan yang layak dimakan. Hargai masakan mama kalian guys karena sungguh itu melelahkan sekaligus mengasikkan. Saya sadar saya sudah melakukan kesalahan dulu dengan menghabiskan waktu makanku diluar lebih sering dari pada dirumah saat masih sekolah dulu. Saat itu mama pasti sangan lelah namun tetap memasak demi orang – orang diruma namun yang saya lakukan hanya membuat hatinya terluka tanpa beliau tunjukkan padaku. Maafkan saya mama. Sekarang sudah kuliah jauh dari orang tua dan kalau mau makan harus buat sendiri nggak kayak dulu semua ada di atas meja. Itulah mengapa saya berlibur di merauke saya memutuskan untuk memanfaatkan waktu makan sepuasanya dirumah sebelum saya kembali ke makassar belajar menuntut ilmu. Akhir – akhir ini saya selalu buat masakan yang sering mama masak untuk tempe saus kecap hiihihi rasanya enak. Karena kangen mama kemarin coba buat dan alhamdulillah berhasil dan keponakanku yang tinggal bersama denganku juga memakannya. Hal yang menyenangkan adalah jika kamu membuat sesuatu dan orang lain menyukainya itu membuat perasaan jauh lebih bahagia karena bisa berbagi apa yang saya miliki. Sekalian belajar menjadi istri yang baik kelak untuk suamiku agar betah dirumah harus punya istri yang jago masak agar lebih suka makan dirumah daripada diluar. Alhamdulillah kemampuan saya membuat masakan sudah berkembang tidaknya kemampuan membuat kue saja. Jadi selain bisa membuat kue saya harus bisa membuat masakan yang lezat seprti kue – kue ku yang lezat lainnya. Jadi mari belajar mengolah sebuah bahan mentah menjadi bahan siap dimakan. Sekian ceritaku singkatku mengenai masakan ala Andi Faradilla Sandy
Kamis, 28 Mei 2015
Hanya berbagi Cerita
Sekarang bulan mei, baru sempat ngeposting setelah lama menyibukkan diri dengan tugas kuliah, laporan, presentasi, dan praktikum. Tanpa dirasa sudah hampir setahun saya lalui kehidupan ini di Fakultas tercintaku (hahahah tercinta ya ampun nggak papa ucapan itu doa ) dengan semua rutinitas yang wow menguras waktu. Tapi bukan berarti saya nggak sempat refreshing, saya refreshing guys ditengah-tengah deadline yang melanda saya sempatkan diri untuk refreshing. Yah mungkin kesannya mengabaikan kewajban, namun menurutku saya harus menyenangkan hati saya dulu agar pikiran saya bisa fresh seperti buah yang baru saja masak dari pohonnya. Dan tanpa disadari sebentar lagi saya bakal punya junior heheheh bakal di panggil kaka deh sama junior-juniorku nanti (asal jangn panggil tante yah please.. masih muda banget ini). Sebenarnya yang mau saya bahas disini bukan masalah kuliahku, bukan banget melainkan masalah seseorang (iyyaaa,,,, kebaca banget seseorangnya siapa ini aww jadi malu ). Iya bulan mei ini menandakan udah setahun lebih satu bulan saya menyendiri, dan kemarin tepat tanggal 20 mei seseorang yang saya inisialkan namanya “OM” saya delcont di bbmku (maafin adek bang,,,). Sebenarnya salah juga delcont waktu lagi chating heheh memang kadng saya kalau bertindak terlalu terburu-buru akhirnya begini deh. Iya dia sadar kalau saya melakukan semua itu namun alasan yang dia pikirkan salah. Bukan karena dia nggak balas bbmku atau lama balas bbmku makanya saya melakukan itu namun karena satu dan lain hal. Dan alasan itu udah saya utarakan kepadanya tepat 21 mei kemarin (betapa urat maluku harus saya putuskan demi menghilangkan kesalah pahaman ini). Awalnya sempat merasa bakal kacau hubungan setelah kejadian ini sempat menyesali tindakan yang saya ambil namun benar kata orang selalu ada hikmah dibalik peristiwa. Sejak kejadian itu yah hubngnku sama dia kembali membaik saling memberi perhatian satu sama lain juga. Sebelum – sebelumnya juga begitu namun beda saja auranya. Mau tau karena apa? Dibalik insiden kemarin 20 mei itu hehehe yah sama-sama mengungkapkan apa yang di pendam selama ini, jadi sudah saling tau perasaan masing-masing. (rasanya saat tau ini mau sujud syukur saja bahagia seolah hanya perlu menanti waktu yang tepat untuk di pertemukan kembali). Yah dia mengirimkan ku pesan singkat yang kata-katanya memang cukup menyakitkan bagian awalnya tapi setelah kebawah – bawah rasanya mau nangis bahagia (cengeng banget yah). Di pesan itu intinya saja yah g perlu detail –detail nanti ketahuan sama pemilliknya heehe intinya dia hanya menyuruhku mempercanik diri dan akhlak saja. Kecilkan kantung mataku dan rendahkan hatiku. (abang.... adek siap melakukannya demi mendapat ridho-Nya dan kita dipersatukan). Diam-diam masih perhatian sama mataku yah,, padahal dulu dia pernah bilang kalau punya anak nanti matanya kayak dilla yah (yaelah udah mikirin anak saja, nikah saja belum gak papa ucapan itu doa). Oke selanjutnya setelah kejadian marah – marah karena delcont sempat berpikir dia nggak bakal mau ngebbm lagi, saya juga g berani menghubungi dluan setelah dengan songongnya saya menghapusnya heheheh (gue punya alasan kuat melakukan semua itu) tapi dia mala menanyakan kabarku dua hari kemudian “hai, bagaimana perasaannya setelah kemarin? Lebih lega atau frustasi?” jujur kaget banget di bbm kayak gini sama si Om karena nggak bisa di duga isi pikirannya. Selain it juga kemarin saya nyuruh hapus saja foto yang di tag sama teman di twitter tahun lalu karena nggak enak d baca sama orang lain. Dia mala nggak mau hapus fotonya katanya biarin saja namanya doakan (aku mau nangis bahagia waktu baca bbmnya kayak gitu ya Alloh kabulin doa itu ya please... masa depan cerah bersamamu denga ridho-Mu semata). Udah sekarang yang harus dilakukan adalah bicara yang baik karena bicara atau ucapan itu adalah doa. Oke setelah cerita soal ini pengen kasih semangat juga buat para reader yang membaca blog ini yah maklum saja isinya kyak gini yah namun mau kasih semangat dan energi positif buat kalian kalau ingin mendapatkan sesuatu, walaupun kata orang itu mustahil tetap berusaha untuk mewujudkannya dengan apa? Berdoa yang pertama, setelah itu berusaha, lalu harus yakin juga kalau kita akan mendapatkan yang terpenting sabar dan jangan putus semangat oke. Sedikit cerita tentang perjuanganku mendapat serifikat yang sebennarnya sudah tidak bisa lagi didapatkan karena masa mendapatkan sertifikat sudah berakhir. Jadi beberapa dari teman-temanku belum mendapatkan sertifikat nah saya yang yang selalu suka khawatir namun tak begitu nampak diluar (karena kata temanku saya orangnya tenang tapi pasti mereka nggak tahu dalam diri saya itu panik hehehhe) berusaha untuk mendapatkannya apapun caranya. Pertama waktu masih baru-baru melapor ke pendamping kelas kalau belum dapat akhirnya di bawa ke BEM untuk ambil ternyata namaku dan teman-teman nggak ada yaudah berlalu deh beberapa minggu terus melapor lagi ke pandamping kelas kalau belum dapat sertifikat besoknya baru di respon disuruh tulis nama tapi yah lagi-lagi nggak ada hasil. Kemudian tiba pembagian alat lab yang sudah dipesan saya melapor ke anggota BEM katanya disuruh bilang sama ketua tingkat kelas supaya catat namanya dan lagi - lagi nggak ada hasil. Setelah mau habis masa ospek kami, digantilah pendamping kelas kami yang baru. Nah kepada dia juga saya mengadu kalau belum ada sertifikat, yah memang dia cepat menghandal semua masalah namun masalah utama sertifikat yang saya maksud tidak bisa dia kendalikan justru hal yang sebenarnya tidak begitu dibutuhkan yang diberi aneh. Akhirnya saya kembali melapor kepada pendamping baru tersebut dia hanya menyuruhku untuk apa? Sabar saja nanti dibuatkan kok itu. Tahu nggak itu 3bulan penantian masih nggak ada hasil. Nah ketika masuk semester 2 pada bulan maret temanku memutuskan untuk melapor pada WD 3 karena itu merupakan bagian pekerjaannya tapi yah skali lagi nggak ada hasilnya selama sebulan lebih menanti nggak ada hasil, karena nggak mau lagi berharap sama orang yang sama saya meminta bantuan temanku menghubungi mantan ketua BEM masalah kami karena memang dia yang membuatkan sertifikat itu, dan tidak butuh waktu lama sekitar 2 minggu lebih hasilnya sudah ada seritifikat kami jadi. Dari 16 orang yang belum mendapatkan sertifikat mati – matian saya berjuang untuk mendapatkan hak ku dan teman-temanku. Dari september 2014 – april 2015 baru saya dapatkan sertfikat itu. Walau teman –temanku gak peduli sama sekali dengan sertifikat itu padahal mereka tau itu penting. tapi saya tetap berusaha mendapatkannya dan alhamdulillah setelah mendapatkan banyak penolakan bahkan diabaikan berkali – kali dengan permintaanku akhirnya ada juga hasilnya yang diperoleh selama ini. Selama sertifikat itu belum ditanganku saya nggak pernah berhenti berdoa kedengarannya memang kecil dan sederhana tapi dari hal – hal kecil kita belajar meyakini sesuatu dan berusaha mendapatkannya dengan berdoa dan bertindak. Prosesnya? Dinikmati, di syukuri, di bawa happy aja.karena apa? Nanti ketika semua sudah di dapatkan proses itulah yang akan di kenang diingat – ingat dan membuatmu tau sesuatu itu jika ingin di dapatkan harus berusaha, berdoa, yakin dan jangan pernah putus asa. Berpikir positif saja karena apa yang kita pikirkan itu yang akan datang padamu.
Oke postingan ini sebenarnya nggak nyambung dengan bagian atas tapi sudahlah namanya juga berbagi cerita hidup dan pengalaman agar mereka yang sempat putus asa disana kembali bangkit.
Rabu, 08 April 2015
IKHLAS
Ikhlas itu adalah sesuatu yang mudah. Mudah untuk di ucapkan doang hehe. Iya mudah sekali mengucapkan kata ikhlas dimulut ini, nggak ada susahnya sama sekali. But melakukannya itu yang benar-benar butuh proses yang panjang dan ketekunan yang terlatih melebihi apapun. Kapan perasaan kita sudah merasa senang karena bisa ikhlas berarti kita belum ikhlas sepenuhnya. Karena sesuatu yang membuatmu senang itu hanya rasa berbangga diri atau ujub yang tidak boleh ada dalam diri manusia Alloh tidak suka perasaan itu. Namun jika perasaan yang timbul justru rasa syukur dan bahagia dalam keadaan apapun itu baru ikhlas yang sesungguhnya. Jangan pernah menyadarkan dirimu bahwa saya sedang berbuat kebaikan itu bisa merubah niat baik seseorang, tapi sadarkan dirimu ketika melakukan kesalahan supaya hati ini slalu sadar akan hal-hal buruk yang harus di jauhi dan di hindari. Kita manusia lebih sering menghitung kebaikan kita kepada orang lain ketimbang keburukan kita kepada sesama bahkan kepada makhluk lain Alloh saja kita sering lupa bahwa pernah berlaku salah kepadanya seperti membunuh hewan tak berdosa,menyiksa hewan demi kesenangan bermain yang tidak seharusnya dilakukan, menebang pohon tanpa sebab, melukai tanaman karena keisengan semata itu juga termasuk perbuatan buruk yah. Kenapa hari ini saya membahas tentang rasa ikhlas? Yah karena saya sedang mengalami hal tersebut. Awalnya saya memang merasakan kecewa mendalam akan perlakuan seseorang kepada saya dulu terasa sakit sih, namun seiring berjalannya waktu saya mulai terbiasa dengan semua itu saya mulai bangkit kembali membentuk pribadi yang lebih baik lagi. Dan alhamdulillah saya mulai rela dengan semua yang terjadi saya berserah seutuhnya kepada-Nya dan saya kuat kembali bahkan jauh dari dugaanku untuk semua kebangkitan ini. Namun beberapa waktu lalu saya kembali di beri ujian atas semua keikhlasan ini dan ternyta saya gagal. Semalam saya menyadari semua itu bahwa saya gagal dalam ujian ini saya masih belum ikhlas dengan masa lalu saya. Maafkan saya ya Rabby. Sungguh tidak ada yang mengetahui isi hati ini selain Engkau semata. Namun saya tetap berusaha untuk menjaga ucapan ku semalam agar tidak menyesal kemudian hari walau rasa sakitnya tidak bisa tertahankan membaca setiap kalimat yang tertulis itu. Menyakitkan mata dan hati membuat tak mampu berkata-kata. Saya memilih diam untuk menjaga semua emosi ini agar tidak meledak menjaga mulut ini untuk tidak berkata hal yang menyakitkan orang lain walau dia mnyakitimu dengan perkataannya. Maaf yah reader curhat disini kalian setia baca postku nggak? Yang isinya kadang-kadang membosankan yah heheh perasaanku saja mungkin bosan. Sekarang saya rindu kesibukanku yang membunuh agar lupa dengan sakit hati ini. Sekarang saya belajar ikhlas dari nol lagi karena gagal di tahap awal. Doakan yah semoga di tahap kedua nanti berhasil ikhlasnya.. ini ilmu yang harus dipelajri seumur hidup banget deh.
Jumat, 03 April 2015
Saya Hidup di Zaman Apa???
setiap hari di jalan raya nggak pernah deh terlepas dari anak-anak kecil yang usianya masih sangat mudah berkisar 5tahun sampai belasan tahun bahkan. Mereka selalu berada di lampu merah, jalanan macet yang dipenuhi mobil mewah, tempat-tempat yang berduit seperti restaurant, cafe, dan masih banyak lagi. Dan yang mereka lakukan di sana itu meminta-minta kepada orang yang lewat berharap belas kasihan dari mereka yang sedang duduk di mobil mewahnya. Kadang mereka di kasih kadang juga nggak. Yang paling memprihatikan itu jika anak bayi sudah ikut-ikut dibawah ke jalanan hanya sebagai alat untuk mendapat belas kasihan. Bahkan di tempat saya biasa berbelanja anak balita lo balita ini sudah di suruh sama orang tua yang saya mungkinkan dia adalah ibunya sendiri untuk minta uang parkir ke orang-orang yang parkir di alfamart itu padahal di situ tertulis bebas parkir loh ya ampun kok ada yah orang yang tegaa kayak gitu sama anak sendiri?? Zaman saya dulu kalau usia begitu dirumah makan, minum, tidur, main, nonton tv, belajar sambil di marah-marahi kalau nggak tau jawab dsb.Tapi sekarang? saya nggak tahu deh zaman apa sekarang ini sehingga para orang tua membolehkan anak-anaknya meminta seperti itu kepada orang lain, dari kecil sudah di ajar jadi peminta-minta kalau besar jadi apa mereka? Kalau jadi tukang parkir mungkin masih sedikit bagus yah, ingat sedikit doang bagusnya karena nggak semua tukang parkir bekerja seperti tukang parkir yang sebenarnya mala hanya mengatas namakan saja tanpa bekerja maksimal yah itu pengalaman yang saya alami selama di kota besar ini. Berbagai cara mereka lakukan demi sebuah uang seribu atau dua ribu dari pemilik mobil-mobil yang lewat di jalan raya entah sebagai pak ogah atau penyebrang jalan di tempat yang sangat ramai. Apa nggak ada usaha kerjaan lain? selain memperkerjankan anak-anak kecil kayak gitu? nggak hanya anak kecil sih orang tua juga banyak yang gitu. Bahkan tadi ketika lagi di jalan saya nggak sengaja merhatiin anak laki-laki minta-minta sama mobil-mobil yang terjebak lampu merah, dengan wajah memelas dan suara yang iba dia memohon kepada si pemilik mobil dan yang dia dapat bukan uang, melainkan biskuit dari yang punya mobil dan setelah itu dia langsung lari dengan wajah senang karena mendapat biskuit dan memamerkannya ke teman-teman cewek sebaya dia. Rasanya sekarang jadi peminta-minta bagi mereka itu adalah hal yang menyenangkan yah. Emang sih semua orang suka uang apalagi kalau cuma minta lalu dikasih siapa yang nggqk mau sih siapa coba??? hanya harus yah dengan menjadi maaf pengemis bahkan menjadi kebanggaan tersendiri di kalangan sesama pemintaa-minta ya Alloh hukuman apa yang di limpahkan ke negeriku ini ya Rabb??? Sudah orang berpendidikan korupsi uang rakyat yang tidak berpendidikan jadi peminta-minta. Saya masih seorang mahasiswa mungkin belum berhak ngomong kayak gini tentang mana yang baik mana yang buruk karena masih minimnya pengalaman yang saya peroleh tapi saya tau kalau semua itu BURUK dan sudah melewati batas dalam ilmu agama. Dalam keyakinan saya nggak di sahkan jadi peminta minta dan yang membuat saya semakin sedih semua peminta-minta itu lebih banyak berkeyakinan sama denganku, bahkan para korup juga banyak yang berkeyakinan sama denganku. Saat kaya kita di uji akan harta kita di kelola dalam bentuk apa dan saya tak memilki apapun kita di uji akan rasa syukur kita terhadap-Nya agar merasa cukup selalu. Intinya saya sedih melihat zaman di mana saya mulai mencari jati diri saya dan melihat generasi penerus sudah berperilaku begitu dan orang tua bahkan tidak melarang anak-anaknya saat melakukan itu mala disuruh. Ada yang sampai nggak sekolah demi mencari uang ya ampun. Saya bersyukur hidup dalam keluarga yang mampu dari segi materi sehingga bisa bersekolah mencari ilmu yang bermanfaat walau harus merantau jauh dari orang tua but itu bukan masalah asal saya bisa membahagiakan mereka dunia dan akhirat kelak. Untuk kalian yang membaca ini kalau nanti sudah punya keluarga ajarkan anaknya berperilaku yang baik bagaimana kepada orang tua dan sesama. Cara mengajarkan yang paling baik itu bukan memberitahu kepada mereka karena nanti masuk telinga kanan keluar telinga kiri akhirnya hanya omelan yang keluar dari mulut karena anak nggak mendengarkan melainkan dengan kita sebagai orang tua kelak mempraktekan langsung bagaimana cara berbicara yang baik kepada orang tua, bagaimana cara makan yang baik menurut agama, bagaimana cara bersikap yang benar kepada sesama dsbnya. Karena segala sesuatu jika hanya teori tanpa praktek yang nyata hanya akan menjadi cerita belaka di dengarkan lalu dilupakan.
Kamis, 02 April 2015
PEMBERIAN
assalaamu'alaikum reader. Alhamdulillah saya masih diberi kesehatan hingga saat ini sehingga bisa kembali bercerita disini di blogku tercinta *narsis dikit yah gak papa. Sudah sebulan nggak bercerita disini selalu saja ada kendala yang menghambat perkembangan blog. Oia baru menyadari selama ini kalau posting cerita nggak pernah dimasukin gambar yah ckckckc maklumilah masih rada gaptek belum mahir benar pakai teknologi di zaman sekarang (keliatan kan begonya padahal sudah mahasiswa juga jadi sedih). Apalagi dulu kalau ada tugas pake komputer gitu sering di buatkan hahahahahahahahhahahaha jadi saya duduk saja disamping yang buatin nungguin dia selesai kerjain tugasku maklum dulu belum punya laptop sendiri (alesan nya masuk akal g? masuk akal yah yah yah). Ngomong-ngomong kayak gini si yang bersangkutan pernah mampir kesini nggak yah? semoga saja enggak deh malu kalau dibaca orangnya hahahahahahah *mulai deh serius dikit Dilla. Oke berhubung saya di kejar waktu karena sebentar jam 9 saya mau ke RS WS singkatannya, kepanjangan yang saya tau W itu wahidin S itu saya lupa maaf yah. Jadi sahabatku sakit, kakinya luka gitu semalam di antar rame-rame pake motor sama teman-temanku dan saya sendiri juga ikut antar total yang antar 5 orang tambah yang sakit jadi 6 orang lebaay nggak? padahla yang sakit jari manis kakinya. Kalau menurut reader lebay berarti kalian nggak tau namanya solidaritas sesama perantau. Nggak ada keluarga disaat lagi sakit nggak bisa banyak bergerak disaat keadaan menuntut untuk banyak bergerak dan harus membuat keluarga yang jauh disana tetap merasa tenang dalam keadaan sakit sekalipun itu nggak mudah loh. Tapi sayangnya saya nggak bisa menemani dia RS semalaman. sahabatku ini atau yang bernama Wahyuni wahid biasa di panggil yuyun di rawat inap karena gak tau kenapa tapi semoga saja hari ini bisa pulang. yah intinya cepat membaik yah yuyun jaga kesehatan baik-baik apalagi kaki itu bagian tubuh yang paling penting juga kesehatannya di perhatikan. Sempat di injak sama temanku kakinya yang sakit kemarin karena temanku ini nggak ngelihat rasanya sakit banget loh walau saya nggak merasakan secara langsung tapi melihat fisik luka yang timbul dan yuyun nangis sambil ketawa itu bisa saya tau banget kayak apa sakitnya melebihi apapun deh apalagi saya pribadi mau mirip-mirip kayak gitu tapi nggak pernah nangis depan teman-teman kampus hahaha karena pasti mereka minta diceritain apa penyebabnya kan lelah kalau cerita dari awal haah (nah loh ini maksudnya apa coba apa?????? JELASKAN PADAKU!!!! LEBAY ). maaf yah judul postingnya kali ini seperti biasa rada nggak nyambung dengan isinya hahahah (itukan yang ada dipikiranmu sekarang ? judul apa isinya apa ngaku deh... ckckckckck). Sebenanrnya ada kok sangkut pautnya yaitu rajin-rajinlah memberi dalam bentuk apapun nggak selama nya pemberian harus dalam bentuk barang yah TIDAK! Perhatian yang tulus kepada sesama itu juga bentuk pemberian yang nggak bisa kamu beli dimana pun teman-teman pembaca setia blog ini (emang beneran ada yah yang setia baca ini blog? kalau ada e-mail gue please... andifaradillasandy@gmail.com heheheheheh). Sebenarnya yang ingin saya tekankan disini pemberian dalam bentuk uang. kemarin sempat baca gitu kita pasti seringkan mendapatkan teman yang pinjam duit janjinya mau balikin cepat atau lain sebagainya but kenyataannya haah lelah hehehe. nah saya sendiri juga gitu kadang berat minjamin uang ke orang apalagi yang nggak dikenal baik dikasih kepercayaan eh mala mengecewain jad gitu deh. sekarang pemikiran meminjamkan uang kepada teman itu adalah hutang harus dirubah yah dirubah dengan mengatas namakan ini pemberian dari saya untuk menolongmu tapi jangan ngomong kayak gitu di depan orangnya entar nggak dibalikin beneran atau dia mala dengan seenaknya minta duit di kamu trus kan jadinya repot. ngomongnya dalam hati aja supaya niatnya nyampai ke alloh yah. Tujuan kita di ciptakan untuk memudahkan sesama urusan juga loh jadi selama bisa membantu urusan orang dan tidak menyusahkanmu bantu yah guys mmuachh hhehehe. Jadi nggak ada deh yang namanya was was karena aduh hutang si A sama aku belum di bayar-bayar buat sakit kepala mikirinnya. Saya disini juga belajar hal yang sama mengatas namakan semua itu sebagai pemberian semata-mata untuk menolong insya alloh kalau ikhlas dan tulus bakal di ganti dengan yang lebih baik bahkan melebihi keinginan kita sendiri. Yah saya belajar mengikhlaskan teman-teman yang minjam duit maklum belum dapat kiriman dari orang tua walau hati kadang masih berat yah namanya juga proses nggak semudah membolak balikan telapak tangan prosesnya untuk bisa benar-benar ikhlas. Intinya selama masih di beri Nafas kehidupan belajar memberi yah jangan mengatas namakan hutang, kalau di ganti ya Alhamdulillah kalau nggak di ganti ikhlaskan anggap saja saya sedekah kemarin. oke cukup saya belum mandi dan sudah mau jam 9 see you next time mmuacch
Sabtu, 21 Februari 2015
Kebiasaan yang Hilang Seiring Berjalannya Waktu setelah Belajar Merantau Bagai Mujizat karena Bisa Hilang juga dari Hidupku, sekali lagi Percaya kalau Memang Kebiasaan itu bisa dirubah.
Beberapa hari lalu teman aku ngajak aku nyalon, aku pertama iya saja waktu di ajak. Oke nama teman aku ini Dwi hehe biasa aku panggil nek tapi maksdunya bukan nenek-nenek yah hanya sekedar panggilan khusus between us. Jadi waktu kami liburan sama-sama di merauke februari ini(sampai sekarang masih di merauke akunya dan rasanya nggak mau balik ke makassar but that's impossible hehehe)dia kan habis berenang sama pacarnya Rizal nggak ketinggalan Tasya dan Verby juga ikut renang di Swiss_bell hotel merauke sebenarnya di ajak juga akunya hanya entah kenapa rasanya nggak mau aja pergi renang dan agak susah juga pasti izin keluar sama mama waktu itu dan lagi pula keadaanku sekarang nggak memungkinkan akunya untuk berenang seenak jidatku kayak dulu yah(pakaianku tidak memungkinkan untuk renang karena renang pakai baju terbuka dan harus lepas jilbab depan umum dan pasti diliatin banyak orang disana nanti makanya aku nggak bisa renang seperti dulu semoga bisa punya kolam renang sendiri kelak kalau sudah kerja heheheh aamiin, bantu doa yah reader ku yang setia ). Jadi setetlah renang besoknya kita rencanain jalan lagi berempat sama Rizal,Tasya,Dwi dan aku pastinya di megarasa sekedar buat rayain ulang tahun Tasya saja awalnya hanya Dwi bilangnya masa Tasya saja kamu jugalah Nek jadi dirayain deh ulang tahun aku sama Tasya di megarasa. Sebenarnya ini nggak ada sangkut pautya di ceritain kesini sekedar mau panjang-panjangin postingan aja hahaha (benar-benar nggak ada kerjaan banget kamu Dilla cckckc). Jadi Sebelum pergi ke megarasa aku di jemput sama Dwi heheh biasalah demi kemudahan keluar rumah harus ada yang bawa keluar dulu baru bisa cuss jalan wehehehe (ketahuan bandelnya,tapi aku nggak bohong sama mamaku kalau keluar selalu jujur kok biar nggak kenapa-kenaapa dijalan kan mau jadi anak baik, iya g?) sebelum jalan dwi ngajakin aku "nek setelah Rizal berangkat ke salon yuk rambutku keras nih habis berenang". (ini salah satu hal yang aku benci kalau renang di merauke yaitu rambut mengeras akibat airnya di pakaikan kaporit segalah biar jernih). saat itu baru aku sadari sudah 8bulan aku nggak kesalon nggak pernah manjain diri disalon lagi terkhir kali aku ingat itu aku ke rudy nyalon hanya potong rambut istilahnya buang sial tepat 1 Mei 2014 bersama sahabat aku namanya Nayang dia setia nemenin akunya potong rambut doank. Dan aku sadar kalau salon yang Dwi maksud pasti rudy dan aku sadar disana bercampur orang-orang nya aku awalnya mngiyakan ajakannya Dwi namun beberapa hari kemudian saya memutuskan nggak boleh ke salon yang ada cowoknya sekarang aku berjilbab nggak bisa sembarang buka apalgi hanya untuk perawatan creambath, mending lakukan dirumah saja sendiri. Jadi aku putuskan kalau nanti di ajak lagi ke salon nggak usah bilang ke Dwi kalau akunya nemenin saja hehehe but seiring berjalannnya waktu dan waktu libur dia yang amat singkat disini yaitu 19hari sedangkan aku sebulan dimerauke jadi kami nggak jadi pergi salon (bersyukur rasanya nggak musti bengong disana sendirian heheh sorry yah nek). Lagi pula upik atau mufliha ulfah teman semerauke seSMA dan sama-sama merantau di makassar namun beda univ but satu jurusan pernah ngajakin potong rambut sama-sama setelah aku balik ke makasar di salon dekat rumahku yang khusus muslimah jadi isinya cewek semua yang layani juga cewek semua jadi lebih nyaman lebih suci dan yah nggak musti lepas jilbab di depan orang yang bukan mahramku, iya g? mungkin salon seperti itu harus didirikan satu di merauke buat para muslimah yang ingin sesekali perawatan namun keterbatasan aurat yang membuat mereka kadang mengurungkan niat itu. Nggak papa aku aja niat buat salon pribadi dirumah sendiri buat suami aku kelak hahah (nah loh nyambung ke suami kok bisa begini,ckckc kebelet nikah yah kamu dilla???? ). jadi satu kebiasaan aku yang hilang setelah aku merantau adalah suka nyalon sudah nggak aku lakukan lagi selama 9bulan. Nggak cuma itu, baru aku sadar aku ini dulu penggila junk food banget nomor 1 deh serius, but you know? after aku merantau aku nggak makan junk food lagi wahahahah bukan nggak makan sama sekali but lebih tepatnya 9bulan terakhir ini kalau mau dihitung junk good yang aku makan bisa di hitung nggak lebih dari 5 mungkin. setelah hobby nyalon yang hilang dan makan junk food juga hilang, adalagi yang benar-benar anugrah besar karena sudah hilang dari hidup aku kebiasaan ini sejak 9bulan terakhir ini hhehe itu adalah BELANJA ONLINE aku sudah sembuh wahahah padahal dulu waktu masih SMA aku berpikir begini kalau saja di makasar mungkin ongkirnya akan murah, belanja online sedikit saja dulu deh ntar kalau di makassar baru lanjutkan belanjanya but realitanya aku sudah tidak melakukannya sejak menginjakkan kaki kesana. Bersyukur banget mulai kemarin aku percaya kalau kebiasaan seburuk apapun bisa dirubah asal memang niat dan mau berusaha. Merantau juga membawa manfaat buat aku kenapa? dari situ aku tau cara mengatur keuanganku cara membelanjakan uangku untuk hal yang memang benar-benar butuh dan nggak membeli makan yang over kayak dulu mau apa saja harus dibeli, aku melakukan ini bukan karena merasa kekurangan uang but untuk belajar hidup susah belajar tidak memiliki yang belum waktunya belajar mandiri belajar juga menghasilkan jadi aku kuliah memang tapi aku juga jualan pulsa, sebenarnya nggak niat jualan pulsa sama sekali karena pulsa disana murah dari pada di merauke makanya nggak niat jualan dulu but entah mungkin Tuhan begitu sayang sama aku begitu mengerti keuanganku yang kadang bukan cuma buat aku saja but untuk kakak-kakakku juga yang lebih sering aku yang biayai makan mereka kalau disana jadi setiap ada teman kuliahku kehabisan pulsa mereka didekatku dan mereka mau membelinya dengan harga merauke ya ampun bahagia gimana gitu, nggak di promosikan juga teman-teman sudah tau dengan sendirinya dan teman-teman SMA aku juga tetap beli di aku yang merantau jadi tetap ada pemasukan akunya hehe berasa selalu di beri rizky setiap harinya. Oia sekarang usahA aku juga berkembang jadi penjual tiket pesawat dan kereta api. kalau di pikir-pikir dan di ingat-ingat kembali udah coba berapa usaha aku yah mm... jualan pulsa sudah jualan pulsa listrik juga sudah, jualan kue juga sudah pernah sekarang mau mencoba bisnis baru yaitu loket pembayaran dan tiket travel. Alhamdulillah setiap usahaku semua tetap jalan hanya jualan kue saja yang kadang-kadang aku trima kadang juga enggak wehhehe karena butuh kreativitas tinggi dan juga waktu buatnya kalau dalam keadaan kuliah begini agak susah padahal dulu maunya kerja sampingannya itu jualan kue tapi mala pulsa, loket pembayaran dan tiket hahaha. Mungkin namanya rejeki DHUHA dari sang ILAHI.. di postingan ini sesekali pakai bahasa inggris yah? sebenarnya mau pakai semua hanya maklumlah bahasa asingku belum lihai saat ini but insya alloh saya mulai belajar bahasa asing sebaik mungkin. Biar bisa posting pakai bahasa asing kayak blog-blog lainnya, iya g?
SEKIAN DULU YAH.. LOVE YOU READER
Minggu, 18 Januari 2015
HIJRAH Part 1
Assalamualaikum wr. wb.
Sekarang sudah tahun 2015 sudah memasuki awalan yang baru dan bukan lagi 2014. Menandakan sudah saatnya hijrah sepenuhnya dari kehidupan yang buruk ke kehidupan yang lebih baik lagi yaitu mendekatkan diri pada-Nya. Disini saya belajar menjadi seorang muslimah yang berpenampilan layaknya muslim. Mudah? nggak ! Semua butuh proses. Awalnya saya hanya memakai jilbab saja dan proses saya memakai jilbab juga butuh proses panjang karena apa? karena saya memakai jilbab tanpa persiapan. Kenapa saya berkata begitu? Saya hanya bermodalkan niat untuk memakai tanpa membeli jilbab dan baju-baju saya juga belum yang tertutup belum sebanding jumlahnya jadi masih minim sekali. Namun saya tidak patah semangat awalnya memang terasa aneh, harus menjaga kelakuan harus menjaga kata-kata harus menjaga busana harus menjaga penampilan harus menjaga mata dan lain lain. Berat saat melakukan kebiasaan yang belum biasa jelas sekali terasa, banyak pula yang mematahkan semangat hijrah ini namun saya sudah berniat dan akan tetap memakai apapun yang terjadi dan saya tidak peduli kata orang apapun kondisiku karena saya niatnya ibadah bukan bergaya. Setelah berusaha dan meminta pertolongan memantapkan hati lambat laun saya rasakan manfaatnya,kulitku nggak lagi kusam karena selalu tertutupi,rambutku nggak perlu rempong aku ikat atau gaya-gayain segala kayak dulu karena ditutupi cukup dirawat tetap sehat saja tanpa hal-hal lain,nggak terlalu sering di gangguin orang usil atau yang niat jahat dan yang paling terasa setiap bertemu orang yang niatnya mau godain tapi di godain dengan sopan seperti ketika saya lewat kalau cewek umumnya pasti diteriakin atau di siulin namun ketika saya lewat mereka mala berakta "assalamualaikum". Yah saya psti menjawab dengan balasan salam waalaikumsalam tanpa melihat mereka dan tetap berjalan menurutku yang penting mereka tahu saya menjawab salam mereka tanpa harus berhenti atau tersenyum pada mereka sekalian mengganggu dengan cara beramal itu baik menebar salam lah istilahnya kepada semua saudara. Dan sekarang saya berusaha merubah menampilanku yang dulu masih pake celana sekarang lebih sering pakai rok dan memakai pakain yang emang nggak ketat dari dulu pakai baju nggak ketat sih hanya lengannya kadang nggak sepenuhnya panjang seperti ketentuan yang seharusnya. Sebenanrnya ada alasan tersendiri kenapa saya ingin menuliskan kisah hijrahku disini hanya supaya teman-teman yang membaca tertarik untuk hijrah sepertiku. Saya tahu tidak mudah mengubah prinsip hidup seseorang menjadi seperti yang diinginkan namun kalau untuk kebaikan saya tidak masalah dan sekali lagi saya muslim yang sudah diwajibkan berdakwah jadi media ini saya gunakan untuk berdakwah. Dan untuk membuat para pembaca mau mengubah konsep hidup yang begitu-begitu saja jauh dari Ilahi saya harus memberi bukti nyata bahwa hijrah itu membawa kenyamanan dan kedamaian jiwa namun tidak di postingan ini tapi di postingan berikutnya oke, because I have planning with my old friend this day and I have to go see you reader.
Langganan:
Postingan (Atom)