Jumat, 12 Oktober 2018
skripsi Apa Kabar ?
Setelah sekian lama nggak menulis, akhirnya menulis lagi dengan tema yang cukup menyayat hati saat didengar “skripsi Apa Kabar?”
Kalau teman – teman lagi berada pada fase ini, berarti kita senasib hehehe. Iya sekarang sudah masuk semester 9, padahal maunya sampai semester 8 aja kuliahnya tapi apalah daya takdir berkata lain ( yakin lo???). saat ini lagi sibuk menyusun, menyusun data, menyusun hasil, menyusun hati *Eh. Kalau ada tanya skripsi itu susah nggak kak? Jawabannya, tidak. Proses selama pengerjaan saja yang membutuhkan pertahanan dan sabar yang luar biasa. Karena skripsi cuma dikerja, atau di cari terus sudah di olah deh. Tapi proses mengerjakannya yang lama, proses mencarinya yang lama, dan proses konsul yang juga butuh kesabaran saat d php pembimbing (saya pun sering d php sama pembimbing ). Kenapa saya lama dan nggak dapat periode 1 wisuda? Semua berawal dari judul saya yang lama di acc, butuh waktu 3 bulan untuk judul d acc, setelah acc judul ke pembimbing lagi lama, menunggu lagi sebulan untuk acc pembimbng dari prodi. Keluar pembimbing, saya butuh waktu 2 bulan setengah untuk acc propposal tapi belum ujian proposal, musti menunggu lagi 2 bulan untuk ujian proposal. Kalau di pikir – pikir lama di menunggu sampai sejauh ini. setelah ujian proposal, mulai melanjutkan penelitian lagi (saya sudah meneliti selama kerja proposal, jadi niatnya supaya bisa dapat periode 1 mau nyicil meneliti sambil proposal ternyata memang rencana hanya tinggal rencana). Ditengah jalan, ada kendala selama proses meneliti, mulai dari sampel yang kurang sehingga harus dicari dan diolah lagi dari awal, lalu pembimbing yang g bisa ditemui hampir 3 minggu hanya untuk melihat hasil optimasi (berasa kehilangan induk selama itu), dan terhambat di perhitungan dosis yang tidak sesuai dengan kenyataan (perhitungan dosis saya hasilnya overdosis gila g tuh, keracunan semua org yg ada). Bahkan untuk acc perhitungan dosis pun masih harus menunggu 2 minggu agar bisa ketemu pembimbing. Jadi saya hampir sebulan lebih ke kampus Cuma buat menunggu dosen pembimbing berharap ada keajaiban tiba – tiba beliau lewat depanku terus saya tahan dan langsung saya todong dengan segala macam pertanyaan penelitianku yang tidak menemukan titik temunya, tapi nyatanya tak kunjung lewat dan bertemu. Ditambah lagi, administrasi di fakultasku demi apa, semua serba ribet. saya g tau, apa cuma di fakultas yang ribetnya seperti ini, atau semua fakultas juga demikian, yang pasti benar – benar ribet. Dan yang paling saya g suka dari petugas Tata Usaha di fakultasku, banyak loh orang diluar sana yang mau kerja, banyak yang mau duduk diposisi kalian, banyak yang mau punya pekerjaan diruangan berAC kayak kalian, BANYAKKK!!! Tapi mereka kok suka marah – marah saat ditanya mahasiswa? Mereka kok Suka menyerahkan pekerjaannya kepada orang lain? Mereka kok selesai jadwal istirahat g kembali padahal belum waktu pulang? Bapak, ibu, kami hormati terutama saya, kami tahu pekerjaan kalian bukan Cuma mengurus satu atau dua mahasiswa, tapi apakah susah bersikap ramah sama kami para mahasiswa yang berusaha mengikuti prosedur? Kami pasti paham kalau kalian mengatakan dengan baik – baik harus sekian hari menunggu berkasnya, atau belum jadi besok yah di cek lagi, atau perlu apa dek? Karena tidak semua orang suka dikasari. Saya salah memang mengeluhkan kinerja kerja mereka, karena saya tidak diposisi mereka, tapi kami juga tidak tahu menahu harus tanya kesiapa atau mengurus dimana kalau bukan dimereka. Dan sekarang penelitianku sisa satu pengujian, kalau kalian sejurusan sama saya, kalian mungkin bakal tahu kalau pengujianku ini tidak susah, tapi ternyata Allah berkata lain. Penelitianku baru bisa di uji tadi itu juga belum selesai, kenapa? Masih sistem coba – coba. Jadi saya perlu waktu 2 minggu untuk mencari jurnal pendukung pengujian dari eksperimen yang saya buat, dan kenyataannya eksperimen yang saya buat cukup jarang jadi memakan waktu lagi hanya untuk membuktikan bahwa pengujianku bisa dilakukan dengan cara ini. Saya targetnya mau ujian hasil awal oktober tapi Allah lagi – lagi berkehendak lain. Dan beberapa faktor lain juga seperti jenuh, kesal, lelah, bercampur jadi satu, akibatnya mulai malas melanjutkan. Tapi g lama kok, besoknya semngat lagi, tapi gitu lagi tiba – tiba down lagi terutama kalau d php pembimbing. Tapi saya g putus semangat, ujiannya memng banyak, sabarny harus ekstra tapi kalian bakal senang ketika semua bisa terlewati, ketika kamu berhasil memecahkan masalah penelitian sebelum konsul ke pembimbg, itu benar – benar terasa bahagia banget. Sedikit saran buat kalian yang lagi sama – sama berjuang untuk masa depan, banyakin mendekatkan diri sama Allah SWT, jangan lupa mohon ampun dulu, banyakin berdoa, banyak berbuat baik sama orang, banyakin sholat sunnah apalagi wajib, berbakti sama orang tua terutama IBU, banyakin sedekah, dan niatkan memang penelitian kamu untuk kemajuan ilmu pengetahuan. Kita g pernah tahu, kebaikan apa yang memudahkan urusan Tugas akhirmu, doa darimana yang mengabulkan harapan, dan harta yang mana yang membwamu menuju kesuksesan. Bukan mau sok ngajar,tapi alhamdulillah saya terapkan ini, semata - mata mengharapkan balasan dari Allah karena hanya Ialah yang mampu mengabulkan semua harapan baik kita. Jadi harapanku kita sama – sama bisa wisuda 2018 ini, dan selalu berusah serta berdoa. Andalkan Allah dan doa orang tua kita .
Rabu, 18 Juli 2018
Tradisi Menikah *ups
Kalau saya bilang uang panaik kalian pasti sudah pada tahu kan ini berasal dari daerah mana? ( dimana lagi kalau bukan bugis). Jadi tulisan kali ini akan membahas tentang uang panaik. Sebenarnya saya turut sedih saat mendengar seorang wanita batal menikah dengan laki – laki pilihannya karena uang panaiknya kalah banyak dengan laki – laki lain yang melamarnya. Pesan saya untuk orang tua yang memilih pendamping hidup anaknya karena uang panaiknya tinggi itu bukanlah awal kebahagiaan anakmu, mereka menikah atas dasar keinginan orang tua bukan keinginan anak terutama wanita (sebagai kaum wanita saya tidak mau seperti ini) belum tentu bahagia. Cerita nyata berdasarkan pengalaman dari keluarga sendiri, mama saya bilang dulu sepupuku pernah ada yang lamar hanya orang tuanya g mau gara – gara panaiknya sedikit. Lalu sepupuku ini punya pacar, kemudian berencana menikah dengan pacarnya dengan panaik yang lumayan banyak sehingga di setujui. Mendekati hari menikah ternyta uang panaiknya belum ada ( g tahu kenapa bisa belum ada, entah hilang atau memang dari awal cowoknya g punya ups), alhasil g mungkin batal menikah karena sudah sebar undangan dan lain sebagai serta waktunya juga sudah dekat jadi pihak wanita pun memberanikan diri meminjam uang kemana – mana, saudara dan lain sebagainya. Sempat shock juga waktu saya dengar pinjam uang buat menikah. Akhirnya menikahlah mereka dengan masih berhutang. Setelah itu semua awalnya baik, tapi hanya di awal saja karena lama kelamaan sifat asli dan kebohongan – bohongan si laki – laki mulai keliatan sehingga sampailah di puncak masalah ( g bisa di sebutkan masalahnya apa saja intinya parah banget ) mereka akhrinya cerai. Pernikahan hanya bertahan 2 tahun atau 1,5 tahun saja. Dan sampai sekarang pihak wanita masih harus bekerja keras untuk membayar hutang – hutangnya yang terlanjur banyak sejak awal ingin menikah. Selama menikah mereka bahagia? Dilihat dari wajah sepupu tidak sih, syukur juga mereka belum punya anak dari pernikahannya. Ini bukan membuka aib karena nama tidak saya sebutkan ( dan sepupu saya banyak hahah), ini saya jadikan pelajaran buat semua pembaca disini untuk tidak menerima laki – laki karena materi, tapi karena akhlak dan agamanya. Saya juga orang bugis dan sudah pasti ketika saya menikah nanti (aamiin ya Allah semoga umurku panjang dan menikah sama diaa heheh) akan memakai adat yang sama yaitu panaik, tapi saya selalu berpesan pada orang tua saya terutama mama jangan trima siapa – siapa sebelum saya setuju dan jangan karena materi. Semua itu bisa di cari nanti. Menikah itu ibadah, jangan membuat orang sulit beribadah karena kebiasaan adat yang tidak ada dalam agama, memudahkan urusan orang itu berpahala. Untuk di perjelas uang panaik itu bukan mahar yah, mahar itu beda lagi kalau mahar memang wajib dalam agama. Kenapa hari ini bahas uang panaik? Soalnya suka dengar cerita cowok – cowok yang mendekati wanita terutama wanita sulawesi pasti berpikir kalau menikah nanti panaiknya berapa? Pasti mahal sekali, apalagi kalau sudah sekolah tinggi – tinggi tambah mahal pasti dan sebagainya. Saya sebagai wanita sulawesi ( kelahiran Papua hahaha) sedih mendengar ini semua karena kebiasaan adat yang dilebih – lebihkan sehingga memberatkan seseorang beribadah ( apalagi dia yang ku mau juga bukan suku bugis hiks). Tapi jodoh itu kan di Tangan Allah dan di usahakan dengan doa serta ikhtiar, so selalu berdoa karena kekuatan umat muslim itu terletak pada doa – doanya. Takdir bisa dirubah dengan doa, jodoh bisa di rubah dengan doa, dan kita juga bisa merubah diri dengan doa. Semua tergantung bagaimana tulus dan jujurnya kamu berdoa sama Allah sehingga doa – doa itu Allah kabulkan. Jadi pembahasan uang panaik selesai, pilihlah pendampingmu berdasarkan akhlaknya dan agamanya. Jika dia yang kamu inginkan jadi bagian hidupmu belum baik agama dan akhlaknya berarti perbanyak doa untuk perubahannya menjadi lebih baik. Ciee yang bahas tentang menikah ternyata usia sama pemikiran memang g bisa di kibulin yah...
Minggu, 01 Juli 2018
Impian Waktu Kecil Bisa Terbang Kemana Aja
for cool things to happen, you have to get out of your comfort zone "Rony Abovitz"
Assalamualaikum wr wb, g terasa sekarang sudah memasuki pertengahan tahun 2018. Dan saya yakin akan sangat cepat waktu 6 bulan kedepan berlalu. Perasaan baru kemarin masuk tahun baru, baru kemarin lihat kembang api, sekarang sudah masuk bulan july aja. Welcome july, harapan semuanya bisa segera terwujud di bulan ini. Jadi beberapa hari yang lalu tepatnya 22 juni saya berangkat ke semarang untuk menghadiri pernikahan sahabat sekaligus kakak angkat saya. Kami sama – sama orang merauke, dari kecil sampai sudah remaja di merauke hanya saja saat dia memasuki SMA dia pindah di semarang hingga saat ini ( tapi masih sering bolak balik ke merauke kok). Jadi saya tiba 22 juni siang dan selesai acara nikah itu 24 juni siang hari. 24 juni malamnya saya sudah kembali lagi ke Makassar untuk melanjutkan penelitian saya demi memenuhi kewajiban lulus S1 (aamiin, doain dong biar bisa segera selesai). Yang mau saya cerita disini adalah, sejak kecil waktu SD itu kalau dengar ada teman mau pergi berlibur keluar kota entah ke jawa, makassar, sumatera itu selalu dalam hati ngomongnya “ya Allah saya juga mau bisa kemana-mana apalagi liburan keluarga”. Tapi saat itu saya masih kecil, masih belum tau cara mewujudkan impian itu. Ditambah lagi orang tua yang lebih dominan pengusaha (aamiin) lebih mengutamakan usahanya dari pada pergi liburan atau jalan – jalan katanya buang – buang uang saja. Kalau masih kecil kayak gitu kan g berani melawan orang tua yah, minta sesuatu aja kadang takut apalagi minta liburan, punya uang saja tidak (namanya juga anak2). Jadi selama beberapa tahun rasanya untuk pergi keluar kota masih mustahil. Sampai saat SMA naik kelas 2 untuk pertama kalinya saya memberanikan diri pergi berlibur ke Makassar dengan dua teman saya Hanni dan Ade nur (ini yang baru nikah 24 juni tadi). Semua direncanakan sematang mungkin, udah menabung dari jauh – jauh tahun sejak SD sudah suka nabung soalnya enak aja kalau punya uang sendiri bisa beli yang diinginkan dan g minta orang tua lagi. Sebenarnya izin keluar kota belum dapat sih, tapi sebisa mungkin saya urus semuanya dari tiket, tanggal, dan budgetnya supaya yang saya butuhkan saya izin berangkatnya saja. Sempat dimarahin juga sih karena mau pergi2 jauh begitu baru g ada orang tua tapi saya tetap berusaha supaya meyakinkan mereka untuk bisa pergi. Saya tipenya suka ikut sama orang, jalan sama teman, karena pengalamannya lebih banyak aja dan lebih banyak pelajaran yang bisa diambil ketimbag pergi sama orang tua, atau sanak saudara yang dituakan yah soalnya wilayah explore terbatas dan bakal lebiih banyak larangannya hehe tapi untungnya budgetnya di tanggung orang tua sih. Jadi sejak itu, sejak liburan pertamaku ke Makassar itu, saya percaya impian bisa di gapai sesulit apapun itu. Saya nekat menabung sampai sekarang. Tahun pertama kuliah saya belum berani untuk berlibur kemana – mana, memasuki tahun kedua alhamdulillah saya mulai kembali menjelajah di kota orang bahkan sampai ke luar negeri. G pernah terbayangkan sama sekali bakal kesampaian cita – cita saya ke luar negeri apalagi negara impian SINGAPORE 3 hari 2 malam itu sudah sangat berarti buat saya. Jadi rute liburan tahun kedua kuliah Jakarta – singapore-bandung-surabaya. Alhamdulillah 3 kota dan 1 negara sudah di jelajah ditahun 2016, memasuki tahun ketiga kuliah saya berlibur lagi dengan rute jakarta – bogor – semarang, alhamdulillah juga sudah pernah menginjakan kaki lagi disana. Tahun ke empat kuliah g berlibur tapi kembali menginjakkan kaki di semarang untuk nikahan teman ku yang tadi ADE NUR AZIZAH (selamat sudah jadi istri sekarang yah). Waktu SD g pernah mimpi bisa kesampaian semua, bisa berangkat kemana-mana kyk sekarang itu g pernah. dulu bisa ke makassar aja sudah senang banget, sekarang mala lebih. Inilah salah satu mimpiku sejak kecil sampai sekarang. Ingin bisa pergi kemana aja, tanpa merepotkan orang lain. Caranya gimana dil sampai bisa kesampaian? Caranya yaitu :
1. doa
Letakkan doa selalu nomor 1 dalam hal apapun. Biasa orang meletakkan doa no terakhir, tapi menurut harus no 1. Apapun yang kamu mau kalau g berdoa semua bakal sulit kesampaian bahkan g kewujud, atau kalau kewujud juga g berkah biasanya.
2. niat
Niat dalam hati untuk mewujudkan mimpi2 mu apapun itu harus dengan niat yang baik. Karena kalau niatnya buruk, semua hanya indah di awal saja.
3. usaha
Setelah doa dan niat, kamu juga harus berusaha dong. Usahanya apa? Nah makanya kita perlu doa agar diberi jalan usaha apa yg harus dilakukan untuk mewujudkannya, contoh nih saya usahanya nabung setiap hari dan jualan juga serta mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.
4. yakin
Semua hal yang digeluti, mau itu susah atau gampang, mau kata orang g mungkinlah atau apalah tetap harus yakin bahwa suatu hari nanti akan terwujud semuanya. Kayak awalnya g yakin bisa kewujud tapi alhamdulillah kesampaian
5. sabar
Ingat, g ada proses yang instant untuk kebahagiaan yang berlangsung lama. Semua yang instant juga tidak akan bertahan lama, jadi harus sertakan sabar dalam setiap langkah kita dan sabar ini memang harus selalu dilatih agar bertambah terus dan terus. Seperti saya yang selalu berusaha sabar, sabar untuk g jajan banyak, sabar untuk lebih sering menabung kan mau liburan, sabar kalau bakal datang pembeli untuk beli jualanku, sabar krn zona nyaman tidak akan membuatku tumbuh jadi menderita dengan berhemat jauh lebih baik.
So, ini tips yang saya gunakan selama ini. Tapi selain itu semua, alangkah lebih baiknya bacain sholawat sebanyak2nya semua cita-cita atau impian2 kamu agar Allah mewujudkan lebih cepat dan lebih berkah. Karena kalau hanya menggandalkan tabungan dunia akan selalu kurang, andalan juga tabungan sholawat yang di ajarkan oleh ust. Yusuf mansur untuk mewujudkan impian2 kita. Selalu ingat Sertakan Allah dalam setiap impianmu.
Wassalamualaikum wr wb
Senin, 04 Juni 2018
Dekati Pemilik Hati bukan Pembawa Hati
Assalamualaikum wr wb
22 tahun, itulah usiaku saat ini. Blog ini aku buat saat masih duduk di bangku SMP tepatnya kelas 2 SMP dan sekarang masih aktif saya gunakan sebagai tempat untuk berbagi cerita yang bisa bermanfaat bagi siapapun yang membacanya (jangan baca postingan dulu2, dijamin memalukan). Sudah cukup lama kalau dihitung2 usia blog ini di buat. Sekarang lagi bulan puasa sudah memasuki hari ke 19 puasa begitu cepat waktu berlalu. Di bulan ini banyak – banyakin berdoa beramal karena insya allah pahalanya dilipat gandakan dan doanya dijabah Allah. Dan bulan ini begitu besar rasa pasrahku pada-Mu ya robbi agar semua doa hamba engkau kabulkan. Karena saya belum pernah begitu menginginkan sesuatu dalam hidupku dengan jalan berharap sepenuhnya pada-Mu. Saya bukanlah ahli ibadah, saya juga bukan ahli agama, namun saya sangat sadar berharap pada manusia itu tidaklah membawaku pada kebahagiaan, tapi justru kekecewaan. Saya sadar keinginan saya kali ini sepenuhnya saya serahkan pada-Mu bagaimana pun hasilnya nanti,saya selalu berdoa agar doa saya dijabah diwaktu yang tepat nanti. Doa saya sederhana sekali, hanya ingin bisa bersama dengannya kelak di dunia dan akhirat. Saya sadar dia belum sepenuhnya baik, tapi saya selalu berusaha melihat sisi positifnya yang tidak dilihat orang lain. Beberapa orang mengatainya buruk, namun saya berusaha melihat kebaikan yang tidak dilihat orang lain atau yang mengatainya buruk. Saya berusaha mengenalnya lebih jauh sebelum menilainya karena saya sadar tidak semua penilaian orang sama. Dan tanpa saya sadari semua itu membuat saya ingin bersamanya di dunia dan di akhirat. Ini bukan semata karena penampilan fisik atau lain sebagainya, justru sebelumnya saya sudah berusaha menjauhi dia saat saya masih terbawa dengan ucapan orang tentangnya yang kurang baik. Namun Allah punya rencana lain, dia masuk kehidupanku tiba2 tanpa permisi dulu dan merubah semuanya dalam sekejap. Saya tidak pernah sungguh mengingikan sesuatu sebelumnya hingga membuat air mata saya terjatuh. Saya juga tidak ingin melalui proses yang tidak Allah ridhoi seperti pacaran. Pacaran terakhir saya saat SMA dan saya tidak mau mengulangi kesalahan yang sama dengan menjaga jodoh orang sudah cukup rasanya mendekati dosa. Namun ini juga pertama kalinya saya mencintai seseorang namun tidak ingin dekat dengannya setiap hari. Alaminya manusia jika sedang dilanda asmara selalu ingin bersama, selalu ingin menghubungi dan lain sebagainya. Alam bawah sadarku selalu menyadarkan ku untuk tidak melakukan kesalahan yang sama, sebisa mungkin saya berusaha menjauhinya, menahan diri untuk tidak menghubungi jika tidak penting dan bersikap senormalkan mungkin. Hanya saya masih manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan dari dosa dari khilaf terkadang juga saya gagal menahan diri namun saya tidak pernah berhenti mencoba kembali. Saya belajar dari kisah nabi yusuf dan zulaika, dekati pemilik hatinya maka Allah datangkan sang pembawa hati padamu di waktu yang di takdirkan. Inginku demikian, memantapkan diri, dan mendoakannya hingga sang waktu menjawab doa –doaku. Tapi bukan berarti saya total menutup diri dengannya, tidak seperti itu. Layaknya teman pada umumnya saya bersikap dengannya namun jauh dilubuk hati saya yg terdalam saya yakin dia tau yang sebenarnya dan saya juga yakin ada yang dia tutupi dari saya entaah itu apa saya tdk tau semoga sesuatu yang baik. Intinya berharap sama Allah agar kecewa tidak datang di hati. Usia seperti ku memang sudah sewajarnya memikirkan pernikahan, tapi seburuk – buruknya saya, walau pun saya juga tidak sealim atau sesoleha wanita surga, saya selalu mengharapkan jodoh dunia dan akhirat yang membawa ke jannah dan harapanku itu bersama nya. Dia sudah selesai,ternyata dia selesai lebih dulu sekolah dari pada saya walau pun kami seangkatan tapi kami beda usia dan beda fakultas. Mendekati impianku ingin bersama dengn yang berbeda profesi kelak (aamiin). Sedih karena mungkin akan semakin jarang ketemu apalagi kalau dia sudah kembali ke tempat asal otomatis beda kota dan bahagia karena dia bertanggung jawab selesai tepat waktu tidak seperti kata orang yang menilainya kurang baik. Allah memang sebaik – baiknya menentukan takdir, kalau dulu saya tidak masuk dikampus ku yang sekarang ini, mungkinkah kami masih bertemu? Saya tidak tau, yang jelas setiap takdir Allah selalu ada baiknya di saat terakhir dan ini hal yang saya syukuri sekali sekarang. Walaupun sekarang saya kalah cepat selesai dengannya saya tetap yakin pasti ada hal baik lainnya yang tidak saya ketahui sedang menantiku didepan sana hingga di beri wisuda periode kedua. Belajarlah melihat sisi positif dari setiap masalah dalam hidup kita teman – teman.
Wassalamualaikum wr wb
Jumat, 18 Mei 2018
Pola Pikir
Assalamualaikum wr wb
Baru ada kesempatan menulis lagi, padahal lama banget pengen menulis tapi selalu aja ada kendala (alesan banget yah, padahal karena melawan mager yang luar biasa besar hahah). Jadi hari ini pengen menulis karena berhasil melawan mager hahah (YES). Btw, umur aku sudah 22 tahun ya ampun udah cocok untuk membina rumah tangga belum yah??? (jodoh mana jodoh). Yasudah dari pada pusing dengan jodoh yang belum ketemu jadi mari kita bahas yang lainnya. Inti dari tulisan kali ini adalah tentang pola pikir. Kenapa dengan pola pikir? Iya, karena sejak saya memulai bisnis online seiring berjalannya waktu saya mulai merasa pola pikir saya berubah. Dulu ya suka banget jajan, suka banget beli cemilan (bukan makanan berat, karena porsi makanku sedikit jadi sedih kalau beli baru g dihabisin) dan suka belanja baju, jilbab dsbnya terutama brand – brand yang lumayan terkenal. Terkesan hedon yah? Iyap, teman – temanku mengakui akan hal itu. Saat itu memang sudah memulai bisnis online namun belum sematang sekarang. Sekarang juga belum matang2 banget setidaknya lebih baik dari pada tahun2 sebelumnya. Kenapa saya bilang belum matang? Karena modal masih dari mama, keuntungan g dihitung dengan baik, setiap ada yang beli langsung di pake duitnya g di pisahkan dulu kalau sekarang udah mulai dirubah sedikit hehehe semoga semakin banyak perubahan ke depannya aamiin. Perubahannya apa? Mulai beli jualan pake modal sendiri, hasil jualan dipisahkan dan dicatat jadi tau keuntungannya berapa, trs di gunakan sebaik-baiknya untungnya untuk kebutuhan mendesak saja seperti biaya – biaya tidak terduga yang diluar kebutuhan baru dipake dan g lupa juga untuk sedekah. Sejak bisnis online saya mulai jalan aktif lagi tahun 2016 karena sempat vakum gara-gara tugas kuliah yang wow banget jadi sempat g terurus udah terasa ada sedikit yang berubah dari cara berpikir seperti lebih sering makan dirumah (usahakan jangan asal kenyang yah, perhatikan juga nutrisinya), jajan seminim mungkin kalau pun mau yang agak mahal sedikit seminggu sekali di usahakan hehe (manusia ya wajar kalau khilaf kadang dua hari sekali udah hedon lagi), dulu rajin beli baju sekarang kalau perlu banget aja baru beli bahkan kalau bisa pinjam aja dari pada beli hahahah (irit banget) apalagi kalau Cuma dipake sekali aja, kecuali di pakai beberapa kali okelah. Bahkan sepatu kuliah kalau sudah g bisa di pake baru beli lagi itupun tggu masuk bulan baru beli hehehe ( bahkan kalau ada yang kasih lebih bagus haha). Dan tahun kemarin g beli baju lebaran g beli sepatu lebaran juga semua yang dipake serba barang lama aja. Padahal dulu waktu masih sekolah dan masih semester2 awal itu maunya selalu baru, ada diskon sedikit aja langsung melihat dan mau beli. Tahun ini pun bingung mau beli apa enggak, karena minat belanja baju yng hnya di pake sekali udah berkurang hehe. Mau holiday juga sy mikir2 dulu, bahkan kalau budgetnya g wajar saya lngsung menolak. Tapi kalau keluar kota atau luar negeri biasa sudah di rencanakan setahun sebelumnya. Semua ini sejak saya tahu bagaimana proses mencari rezeki yang halal tidak selamanya mudah, walau pun teman – teman saya pada bilang enak banget sih duduk dirumah Cuma main2 hp aja langsung dapat uang. Dalam hati saya bilang ya ampun g semudah itu, menumbuhkan kepercayaan orang kekita juga g mudah, apalagi orang yang g tau kita siapa ditambah maraknya penipuan online. Modal yang dibutuhkan juga g sedikit, kadang harus rela mengurangi jatah makan demi bisa memenuhi keinginan pembeli. Pembeli juga g datang tiap hari apalagi yang di jual produk yang habisnya lama. Saya sadar jadi pengusaha itu memang g selamanya menyenangkan, kita harus mengikuti perubahan yang ada didunia bisnis dan g selamanya seorang pengusaha itu langsung uangnya banyak,apalagi bagi pemula seperti saya. Tapi saya anggap saja semua itu doa dari teman – teman saya yang mengatakan demikian sehingga jadi kenyataan ( aamiin siapa yg g mau duduk dirumah main hp langsung dapat duit haahaha). Intinya semua orang akan berubah dari kehidupan yang dulu ke kehidupan yang sekarang, ntah berubah semakin membaik atau semakin buruk itu semua tergantung diri sendiri dan doa kita pada Allah. Pesan saya yah, buat yang masih suka hura – hura g jelas, ngabisin waktu hanya untuk senang2, masa muda habis pacaran dan habisin duit, serta mengikuti gengsi yang hanya menjadi pemuas hasrat sesaat, sebaiknya kurangi deh. Saya pun dulu demikian, tapi alhamdulillah saat ini pun saya masih melakuakn seperti yang dilakukan dulu hanya saja lebih di seleksi mana yang lebih baik dan mana yang sebaiknya di tinggalkan karena seseorang yang dulunya belum baik ketika dia berusaha menjadi lebih baik dia sudah memiliki beberapa pengalaman tentang hal2 duniawi yang tidak membawa manfaat sama sekali. saya g bilang saya baik, saya berbagi pengalam apa yang sudah saya alami, bukankah guru terbaik adalah pengalaman itu sendiri? Karena kita ngerasain langsung dampaknya. Allah tidak melarang kita bersenang-senang namun segala sesuatu yang berlebihan tidaklah baik. Jadi semakin tua usia saya semakin berubah pola pikir saya, karena saya sudah merasakan beberapa pahitnya kehidupan dunia (baru beberapa jadi sedikit ilmu saya ) sehingga saya memilih sederhana saja. Mumpung masih muda sy berpikr lebih baik berkarya sebanyak – banyaknya, menghasilkan sebnyak – banyaknya namun g melupakan untuk menikmati hasilnya dengn bersyukur . jangan habiskan masa muda yang tidak bermanfaat guys. Saya orangnya sebenarnya boros, lebih tepatnya suka belanja tapi saya suka menabung kenapa? Karena saya g suka minta uang jajan, heheh jadi kalau mau apa2 tabungan yang dipake. Semoga balance yan hobbi saya ini dengan keinginan. Hidup itu sederhana yang susah gaya hidupnya heheh. Dan saya bersyukur pola pikir berubah ke arah yang lebih baik bukan sebaliknya. Semoga tetap istiqomah karena yang sulit dari perubahan itu bukan memulainya, tapi mempertahankannya. Semoga cerita kali ini bermanfaat yah. Kunjungi olshopku yah di instagram dengan nama Faradils.shop
Langganan:
Postingan (Atom)