Minggu, 13 Juli 2014
saat aku berada di antara dua pilihan yang begitu penting, orang tua atau cita-cita?
Tepat pada tanggal 11 juli 2014 kemarin adalah hari yang menyebabkan timbullah pilihan sulit ini. Keluargaku yang ingin pergi umroh datang ke makassar dan aku menyambut kedatangan mereka dirumah saudaraku di jl. buru. Selang beberapa saat bersantai dan bercerita kepada keluarga yang baru tiba ini tiba-tiba terdengar berita tidak menyenangkan. Berita apa itu? yah berita itu berasal dari mamaku. Sebelum aku kesini memang mama sudah kurusan, sudah banyak komentar datang dari berbagai pihak tentang kondisi mama. Tidak bisa di pungkiri kalau memang mama nafsu makannya menurun sejak kakak-kakak kuliah dan kuliah yang dijalani juga bukan pendidikan yang sebentar melainkan lama karena jurusan dokter memang nggak bisa cepat seperti pendidikan lainnya. Ditambah lagi sulitnya mencari orang yang bisa di percaya untuk kerja dirumah, saudara juga belum bisa diharapkan semudah itu. Dan yah berita buruknya yang aku dengar yaitu mama semakin kurus nggak seperti biasanya. Sejak itu mulai pikiran, sebenarnya mama makan teratur tidak yah? apa nggak istirahat kalau siang? tutup kiosknya masih tengah malam atau sudah nggak yah? Saat cerita ke kakak pertama sih sudah dibilangi kuliah di merauke saja jagain mama nanti S2 bru ambil diluar kota. perasaan itu nyesek banget,apa memang cita-cita hanya akan menjadi cita-cita saja dalam mimpiku? besoknya pun mama telfon trus yah aku tanyain kondisi sebenarnya mama sih ngakunya karena gusi lagi sakit makanya susah makan. Memang sih sebelum terdengar berita itu mama sudah bilang gusinya lagi sakit dan nggak pernah mau dengar aku kalau harus ke dokter sebelum parah haaah memang orang tua tuh susah dikasih tahu yang baik.Yah hati manusia skali lagi siapa yang tahu,mungkin hanya sebuah alasan saja agar aku tidak khawatir atau memang demikian. Dan tepat esoknya kami bertiga menjemput om ku untuk dibawah kerumah tanteku alias kakak dari omku hehehe. Disana juga yah lagi-lagi didesak kalau memang nggak lulus SBMPTN kamu pulang saja ke merauke kuliah disana dari pada mamamu badannya semakin kurus. Oh God what must I do??? aku sayang orang tuaku dan nggak mau mereka sakit atau kenapa-kenapa,tapi disatu sisi aku juga punya cita-cita yang kalau di merauke nggak bisa terwujud. Mana yang harus dipilih kalau sudah seperti ini? Dihadapkan oleh pilihan yang sama-sama penting untuk kehidupanku,aku juga mau berbakti dengan mereka tapi aku juga mau punya sekolah demi masa depnku dan bisa jadi kebanggaan mereka kelak. kakak-kakak juga medesak kalau bisa lebih baik pulang dan kuliah disana daripada kuliah disini.Hasil SBMPTN juga belum keluar saat ini,harus menunggu 16 juli nanti rasanya benar-benar belum siap mendengar hasilnya nanti. Yah kalau pada akhirnya lulus syukur alhamdulillah diberi jalan disini untuk masa depanku tapi kalau tidak lulus mungkin sudah menjadi hukum alam kalau anak bungsu harus bersama orangtua dan membuang jauh-jauh mimpi yang di damba-dambakan sejak dulu. kadang kenyataan nggak sesuai harapan namun slalu ada hikmah dibalik semua itu. Bahkan mendapat yang terbaik setelah sekian lama disadari. Kenapa aku berkata begitu,karena aku pernah merasakannya dikecewakan seseorang namun mendapat pengganti yang luar biasa baik dan penggatinya itu berada didekatku pula. Yah walau sekarang sudah bukan menjadi pengganti lagi melainkan hanya masa lalu yang lagi-lagi menyakitkan. Namanya juga hidup masa mau enak-enak mulu kapan berjuangnya. Aku percaya semua sudah di atur oleh-NYA.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar