Minggu, 07 Juni 2020
Umroh Gratisss????
Halo semuanya setelah sekian lama baru menulis lagi. Kemarin sempat sibuk kuliah yang memang membuat lupa untuk menulis lagi. Alhamdulillah lagi free (efek pandemi) jadi selama 5 bulan ini dirumah aja (libur panjang terlama selama hidupku, apa kamu juga?).
Jadi cerita kali ini membahas tentang bagaimana mendapat umroh gratis 2018 kemarin. Allah memang sang penyusun rencana terbaik untuk setiap hidup hambanya, karena saya sudah merasakan sendiri. Disini saya sifatnya sharing aja, bukan menggurui atau yang lainnya. Hanya ingin teman – temanku bisa merasakan hal sama dengan yang saya rasakan.
Semua berawal waktu saya main instagram dan menemukan akun wirda mansur kalian pasti tahu dia siapa, anak sulung ustadz Yusuf mansur yang memang sukses banget di usia muda. Saya baca captionnya, saya searching youtubenya dan saya nonton dan pesan yang saya dapat adalah untuk mendapat segala sesuatu semua harus di lapor dulu sama Allah, hal sekecil apapun itu dan rutin baca solawat. Kalau hanya berdoa ketika mau sesuatu yang besar dan menganggap sesuatu yang kecil itu g perlu di doa – doain banget berarti kita terlalu menganggap remeh. Jadi waktu itu mulai rutin solawat, saya lupa tahun tepatnya memulai rutin solawat itu kapan, kemungkinan 2017 awal atau 2016 akhir. Jadi dulu itu baru mulai rutin solawat aja, dan mulai sedikit demi sedikit kalau mau sesuatu lapor ke Allah, dengan rasa percaya g percaya sih, hanya saja menurut ku g ada salahnya dicoba, dan banyak juga dalil yang mengatakan kalau solawat itu sangatlah baik untuk kehidupan kita terutama sebagai umat beragama yah. Yaudah di coba setiap hari, awalnya memang agak susah karena masih sering lupa, masih belum terbiasa jadi solawatnya dikit – dikit aja dulu, pagi 100x, petang 100x. Itu juga sehari dpat 200x udah syukur banget karena masih baru jadi kadang suka lupa, masih belum terbiasalah pokoknya.
Nah saat itu lagi libur kuliah dan memasuki semester akhir yaitu dunia proposal, skripsi, sidang dan lain – lain. Kebetulan keluarga dari bapakku mau berangkatan beberapa anggota keluarga umroh, udah tradisi beliau setiap tahun pergi umroh dengan mengajak beberapa anggota keluarga lain untuk pergi bersamanya dan di biayain. Waktu itu kebetulan lagi cerita dengan ettaku (panggilan bapak untuk orang bugis, btw saya bugis guys tapi lahir dan besar di papua hohoh..) dirumah kalau lagi mau pergi umroh lagi, dan saya mendengar satu orang tidak jadi pergi jadi masih mencari keluarga siapa lagi yang bisa di panggil dan pasportnya sudah siap karena saat rencana berangkatnya awal tahun. Saya mau banget pergi, tapi saya sadar tidak sepantasnya manusia meminta – minta kepada sesama manusia, walaupun pasport saya sudah ada saya tetap tidak menguturakan keinginan saya untuk bisa ikut pergi. Selain karena tahu diri biaya kesana mahal, posisi saya juga mau selesaikan kuliah agar lulus tepat waktu.
Menurut kalian apa yang saya lakukan sampai bisa pergi kesana???? Jawabannya saya ikuti cara wirda mansur, dibawa ke dalam doa apa yang diinginkan, di doain terus dengan tulus dan jujur sama Allah, di solawatin terus. Saat itu saya baru sehari tiba di Makassar untuk kuliah kembali, besoknya tiba-tiba saja dapat chat untuk lengkapi berkas umroh, awalnya kirain salah kirim, eh nggak lama kemudian telpon masuk dan tante saya bilang lengkapi berkasmu yang tadi sudah dikirim. Sempat kaget ini benar g yah? Rasanya senang banget Allah ngabulin doaku secepat itu untuk bisa ke rumahNya. Saya ga ceritain detail banget yah, karena panjang banget kalau mau ditulis semua proses dari awal sampai bisa pergi kesana. Jadi sebenarnya kami beraangkat februari 2018 namun sekali lagi manusia cuma bisa berencana dan Allah yang memutuskan hasilnya. Travel tempat kami mendaftar kena masalah hukum, alhasil keberangkatan ditunda sampai waktu yang tidak dapat ditentukan. Nilai plusnya untukku, saya nggak jadi izin kuliah, saat itu masih semester 7 dan masih ada kuliah yang harus dihadiri sambil menyelsaikan proposal. Rencana awalnya saya ingin banget bisa wisuda tepat waktu bulan juni 20108, agar bisa langsung kuliah lanjutan lagi bulan agustus 2018, ternyata gagal karena Allah memang tahu banget kalau itu bukan pilihan yang tepat. Alhasil saya mulai proposal bulan juli 2018 dan meneliti dari juli sampai pada september akhir tiba – tiba dapat kabar oktober akhir akan pergi umroh dan wisuda gelombang kedua awal november. Penelitianku belum selesai, dikejar deadline untuk bisa wisuda dan pembimbing 1 rasanya susah sekali untuk ditemui, kadang slow respon, kadang diabaikan, apalagi saat menghadap pembimbing 2 melihat hasil penelitianku yang tidak sesuai dengan harapannya seketika beliau menyuruh ulang semua dari awal. Seketika dunia kayak runtuh, butuh waktu lebih dari sebulan untuk mengulang semua dari awal, dan waktu yang tersisa hanya satu bulan, bahkan kurang dari sebulan. Hari – hari ku rasanya kayak mau menyerah saja, rasanya mau cancel aja umrohnya dari pada harus nunggu tahun depan untuk bisa wisuda, disisi lain kesempatan kadang g datang dua kali, kapan lagi bisa pergi gratis kesana. Impian ku dari kecil keliling dunia tanpa nyusahin orang tua, dan saat dapat kesempatan keluar negeri gratis sambil ibadah itu benar – benar rezeki nomplok . tapi saya sadar ini masalah dunia, segala masalah yang didunia itu kecil banget buat Allah. Akhirnya memutuskan untuk cerita ke Allah kegundahan dihati, dimana mau juga wisuda tahun ini, mau juga pergi umroh tahun ini. Semua deh diceritain, sampai nangis, saking nggak tahunya mau kemana lagi mengadu, karena dari dulu memang lebih suka mendam semua sendiri. Saya lakukan itu terus, berdoa, solawat, dzikir, sampai akhirny bisa ketemu pembimbing 1 walau cuma sebentar hanya untuk buat janji ketemu dengan beliau. Akhirnya bisa ketemu sama beliau seminggu sebelum berangkat umroh, dan disitu jujur beliau g mengharuskan untuk mengulang dari awal hasil yang sekarang bisa dipakai.
Mungkin ada yang bertanya kenapa g di cancel aja dulu umrohnya kemarin, selama belum ada kepastian? Jadi walaupun kemarin mau saya cancel berangkat, ternyata g bisa karena sudah di proses semua jadi memang pilihannya Cuma diwisuda periode 2 atau tahun 2019.
Setelah ketemu sama pembimbing 1 dan cerita semuanya sekaligus izin juga kalau mau ibadah rasanya lega banget. Karena skripsian saya bisa saya lanjutkan sampai bab akhir dan yang paling membahagiakan itu adalah jadwal wisuda yang di undur jadi desember pertengahan 2018. Senang ??? udah pasti senang banget, rasanya Allah benar – benar kabulin doa – doa saya, bahkan saya mendapatkan keduanya, wisuda dapat, umroh juga dapat ditahun yang sama. Saya memang berdoa, kalau saya diizinkan pergi, tolong dimudahkan prosesnya, tapi kalau tidak, beritahu saya. Saya ulang – ulang doa itu, ya Allah izinkan sya pergi dan wisuda begitu terus karena seberapa besarpun usaha kalau memang izinnya g ada dari Allah, bakal g kesampaian. Itu juga berlaku saat mau singapore 2016 kemarin, prosesnya ribet juga dan sudah pernah saya posting silahkan dibaca yah.
Tadi di awal – awal saya bilang rencana Allah lebih baik dari rencanaku kan tentang wisuda periode 2? Baiknya dimana?
1. karena dapat wisuda periode 2 Desember 2018, jadi lanjut sekolahnya Januari 2019
2. pergi umroh tanpa beban izin kuliah karena selama juli – desember 2018 g ada kuliah kecuali meneliti, jadi bebas dan tidak ada absen.
3. lulus periode 1 juni 2018 kemungkinan udah kuliah lanjutan agustus 2018 dan otomatis g bisa pergi umroh karena kuliah lanjutanku g dibolehkan izin walau sehari, boleh sih tapi harus mengulang di tahun depannya (RIBET)
4 umroh seharusnya februari tapi diundur jadi oktober justru lebih baik karena februari masih ada kuliah dan susah kalau mw izin agak lama.
5. pulang dari umroh, dilancarkan proses menuju seminar hasil, lancar juga prose menuju sidang dan yudisiumnya. Sampai teman – temanku kaget kirain mereka saya g jadi wisuda karena pergi ibadah, eh pulang dari ibadah g nunggu lama sudah punya gelar.
6. lanjut kuliah januari 2019 justru lebih baik dari pada agustus kemarin karena alhamdulillah dapat angkatan yang g neko – neko, banyak juga teman seusia dan senior yang gabung di angkatan 2019 berjiwa muda banget. G ada yang solo karir juga semua saling membantu. Kalau agustus kemarin saya jadi lanjut sekolah, belum tentu dapat teman seusia sebanyak angkatan sekarang.
Sekali lagi, untuk teman – teman semua pesan saya segala sesuatu yang kamu akan lakukan sebaiknya di bawa dulu kedalam doa. Doa g harus pake bahasa arab, bahasa sehari – hari juga gpp kok. Lapor semua hal yang terjadi dalam hidup kamu, minta solusi baik masalah kecil atau besar dalam hidup kamu. Karena sungguh Ia maha pemberi dan sangat suka ketika meminta padaNya. Kalau kalian merasa udah sering doa,dan solawat tapi g dikabulin, ingat butuh proses. Ada yang prosesnya cepat, ada yang lama. Tergantung dosa kita, seberapa besar dan banyak dihadapannya. Kalau intinya yakin aja dulu, kamu g yakin aja dikabulin apalagi kalau yakin??
Saya pun demikian, awalnya g yakin, karena penasaran dan merasa g yakin saya mau buktikan, memang g langsung nampak secara fisik doa kita, tapi lambat laun jadi bergantung untuk apa-apa berdoa, hati juga lebih tenang kalau sudah berdoa. Dan yang paling sering saya alami mulai dari rasa rutin solawat dan doa dari tahun 2016 mungkin yah sampai 2020 ini adalah “KEAJAIBAN DOA ITU TERJADI DISAAT HARAPANKU HAMPIR HILANG”.
Semoga saja tulisanku ini bermanfaat untuk kalian, sebagai motivasi untuk bergantung pada sang pencipta kita.
Salam hangat dariku Andi Faradilla Sandy
Langganan:
Postingan (Atom)