Kamis, 28 Mei 2015
Hanya berbagi Cerita
Sekarang bulan mei, baru sempat ngeposting setelah lama menyibukkan diri dengan tugas kuliah, laporan, presentasi, dan praktikum. Tanpa dirasa sudah hampir setahun saya lalui kehidupan ini di Fakultas tercintaku (hahahah tercinta ya ampun nggak papa ucapan itu doa ) dengan semua rutinitas yang wow menguras waktu. Tapi bukan berarti saya nggak sempat refreshing, saya refreshing guys ditengah-tengah deadline yang melanda saya sempatkan diri untuk refreshing. Yah mungkin kesannya mengabaikan kewajban, namun menurutku saya harus menyenangkan hati saya dulu agar pikiran saya bisa fresh seperti buah yang baru saja masak dari pohonnya. Dan tanpa disadari sebentar lagi saya bakal punya junior heheheh bakal di panggil kaka deh sama junior-juniorku nanti (asal jangn panggil tante yah please.. masih muda banget ini). Sebenarnya yang mau saya bahas disini bukan masalah kuliahku, bukan banget melainkan masalah seseorang (iyyaaa,,,, kebaca banget seseorangnya siapa ini aww jadi malu ). Iya bulan mei ini menandakan udah setahun lebih satu bulan saya menyendiri, dan kemarin tepat tanggal 20 mei seseorang yang saya inisialkan namanya “OM” saya delcont di bbmku (maafin adek bang,,,). Sebenarnya salah juga delcont waktu lagi chating heheh memang kadng saya kalau bertindak terlalu terburu-buru akhirnya begini deh. Iya dia sadar kalau saya melakukan semua itu namun alasan yang dia pikirkan salah. Bukan karena dia nggak balas bbmku atau lama balas bbmku makanya saya melakukan itu namun karena satu dan lain hal. Dan alasan itu udah saya utarakan kepadanya tepat 21 mei kemarin (betapa urat maluku harus saya putuskan demi menghilangkan kesalah pahaman ini). Awalnya sempat merasa bakal kacau hubungan setelah kejadian ini sempat menyesali tindakan yang saya ambil namun benar kata orang selalu ada hikmah dibalik peristiwa. Sejak kejadian itu yah hubngnku sama dia kembali membaik saling memberi perhatian satu sama lain juga. Sebelum – sebelumnya juga begitu namun beda saja auranya. Mau tau karena apa? Dibalik insiden kemarin 20 mei itu hehehe yah sama-sama mengungkapkan apa yang di pendam selama ini, jadi sudah saling tau perasaan masing-masing. (rasanya saat tau ini mau sujud syukur saja bahagia seolah hanya perlu menanti waktu yang tepat untuk di pertemukan kembali). Yah dia mengirimkan ku pesan singkat yang kata-katanya memang cukup menyakitkan bagian awalnya tapi setelah kebawah – bawah rasanya mau nangis bahagia (cengeng banget yah). Di pesan itu intinya saja yah g perlu detail –detail nanti ketahuan sama pemilliknya heehe intinya dia hanya menyuruhku mempercanik diri dan akhlak saja. Kecilkan kantung mataku dan rendahkan hatiku. (abang.... adek siap melakukannya demi mendapat ridho-Nya dan kita dipersatukan). Diam-diam masih perhatian sama mataku yah,, padahal dulu dia pernah bilang kalau punya anak nanti matanya kayak dilla yah (yaelah udah mikirin anak saja, nikah saja belum gak papa ucapan itu doa). Oke selanjutnya setelah kejadian marah – marah karena delcont sempat berpikir dia nggak bakal mau ngebbm lagi, saya juga g berani menghubungi dluan setelah dengan songongnya saya menghapusnya heheheh (gue punya alasan kuat melakukan semua itu) tapi dia mala menanyakan kabarku dua hari kemudian “hai, bagaimana perasaannya setelah kemarin? Lebih lega atau frustasi?” jujur kaget banget di bbm kayak gini sama si Om karena nggak bisa di duga isi pikirannya. Selain it juga kemarin saya nyuruh hapus saja foto yang di tag sama teman di twitter tahun lalu karena nggak enak d baca sama orang lain. Dia mala nggak mau hapus fotonya katanya biarin saja namanya doakan (aku mau nangis bahagia waktu baca bbmnya kayak gitu ya Alloh kabulin doa itu ya please... masa depan cerah bersamamu denga ridho-Mu semata). Udah sekarang yang harus dilakukan adalah bicara yang baik karena bicara atau ucapan itu adalah doa. Oke setelah cerita soal ini pengen kasih semangat juga buat para reader yang membaca blog ini yah maklum saja isinya kyak gini yah namun mau kasih semangat dan energi positif buat kalian kalau ingin mendapatkan sesuatu, walaupun kata orang itu mustahil tetap berusaha untuk mewujudkannya dengan apa? Berdoa yang pertama, setelah itu berusaha, lalu harus yakin juga kalau kita akan mendapatkan yang terpenting sabar dan jangan putus semangat oke. Sedikit cerita tentang perjuanganku mendapat serifikat yang sebennarnya sudah tidak bisa lagi didapatkan karena masa mendapatkan sertifikat sudah berakhir. Jadi beberapa dari teman-temanku belum mendapatkan sertifikat nah saya yang yang selalu suka khawatir namun tak begitu nampak diluar (karena kata temanku saya orangnya tenang tapi pasti mereka nggak tahu dalam diri saya itu panik hehehhe) berusaha untuk mendapatkannya apapun caranya. Pertama waktu masih baru-baru melapor ke pendamping kelas kalau belum dapat akhirnya di bawa ke BEM untuk ambil ternyata namaku dan teman-teman nggak ada yaudah berlalu deh beberapa minggu terus melapor lagi ke pandamping kelas kalau belum dapat sertifikat besoknya baru di respon disuruh tulis nama tapi yah lagi-lagi nggak ada hasil. Kemudian tiba pembagian alat lab yang sudah dipesan saya melapor ke anggota BEM katanya disuruh bilang sama ketua tingkat kelas supaya catat namanya dan lagi - lagi nggak ada hasil. Setelah mau habis masa ospek kami, digantilah pendamping kelas kami yang baru. Nah kepada dia juga saya mengadu kalau belum ada sertifikat, yah memang dia cepat menghandal semua masalah namun masalah utama sertifikat yang saya maksud tidak bisa dia kendalikan justru hal yang sebenarnya tidak begitu dibutuhkan yang diberi aneh. Akhirnya saya kembali melapor kepada pendamping baru tersebut dia hanya menyuruhku untuk apa? Sabar saja nanti dibuatkan kok itu. Tahu nggak itu 3bulan penantian masih nggak ada hasil. Nah ketika masuk semester 2 pada bulan maret temanku memutuskan untuk melapor pada WD 3 karena itu merupakan bagian pekerjaannya tapi yah skali lagi nggak ada hasilnya selama sebulan lebih menanti nggak ada hasil, karena nggak mau lagi berharap sama orang yang sama saya meminta bantuan temanku menghubungi mantan ketua BEM masalah kami karena memang dia yang membuatkan sertifikat itu, dan tidak butuh waktu lama sekitar 2 minggu lebih hasilnya sudah ada seritifikat kami jadi. Dari 16 orang yang belum mendapatkan sertifikat mati – matian saya berjuang untuk mendapatkan hak ku dan teman-temanku. Dari september 2014 – april 2015 baru saya dapatkan sertfikat itu. Walau teman –temanku gak peduli sama sekali dengan sertifikat itu padahal mereka tau itu penting. tapi saya tetap berusaha mendapatkannya dan alhamdulillah setelah mendapatkan banyak penolakan bahkan diabaikan berkali – kali dengan permintaanku akhirnya ada juga hasilnya yang diperoleh selama ini. Selama sertifikat itu belum ditanganku saya nggak pernah berhenti berdoa kedengarannya memang kecil dan sederhana tapi dari hal – hal kecil kita belajar meyakini sesuatu dan berusaha mendapatkannya dengan berdoa dan bertindak. Prosesnya? Dinikmati, di syukuri, di bawa happy aja.karena apa? Nanti ketika semua sudah di dapatkan proses itulah yang akan di kenang diingat – ingat dan membuatmu tau sesuatu itu jika ingin di dapatkan harus berusaha, berdoa, yakin dan jangan pernah putus asa. Berpikir positif saja karena apa yang kita pikirkan itu yang akan datang padamu.
Oke postingan ini sebenarnya nggak nyambung dengan bagian atas tapi sudahlah namanya juga berbagi cerita hidup dan pengalaman agar mereka yang sempat putus asa disana kembali bangkit.
Langganan:
Postingan (Atom)